RAMADHAN MEDIUM “PENYEMBUHAN”

ALLAH SWT berfirman:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ – إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Itulah hari saat harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna sama sekali, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang sehat (QS asy-Syu’ara [26]: 89-90).

Pada ayat di atas, Allah SWT menyebut-nyebut hati yang sehat (qalb[un] salim). Pemilik hati inilah yang akan Allah SWT masukkan ke dalam surga-Nya. 

Sayangnya, tidak setiap orang memiliki hati yang selalu sehat. Banyak yang memiliki hati yang sering sakit (qalb[un] maridh).

Orang yang hatinya sakit (sakit batiniah) sebetulnya mirip dengan orang yang sakit lahiriah. Jika seseorang sakit lahiriah, biasanya apa-apa terasa pahit, tak enak, tak selera dan tak semangat.  Padahal tak jarang, orang sakit disuguhi makanan yang enak-enak, dan sering hanya diminta istirahat.  

Sakit batiniah juga membuat penderitanya merasa ‘pahit’.  Apa-apa tak enak, tak selera dan tak semangat. Shalat berjamaah di masjid ‘pahit’. Menutup aurat dan berjilbab (bagi Muslimah) terasa gerah. Membaca al-Quran, meski cuma satu-dua halaman, tak enak. Hadir di majelis taklim, meski cuma satu jam, tak betah. Padahal semua amalan tadi, jika diibaratkan hidangan, adalah ‘enak’ dan ‘lezat’. Betapa tidak! Membaca al-Quran, misalnya, meski hanya satu huruf, akan Allah balas dengan sepuluh kebaikan. Bagaimana dengan membaca setiap hari satu satu juz al-Quran yang bisa terdiri dari ribuan huruf? Betapa enak. Betapa lezat! Apalagi pada bulan Ramadhan ini Allah SWT melipatgandakan pahala semua amal kita.

Karena itu marilah kita menjadikan Ramadhan kali ini sebagai medium “penyembuhan” bagi kalbu-kalbu kita yang sakit. Caranya tentu dengan semakin mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. 

Selain dengan berpuasa, kalbu-kalbu kita akan sehat dengan banyak menghidupkan malam (dengan shalat malam). Banyak membaca al-Quran. Banyak berzikir. Banyak bersedekah. Rajin menghadiri majelis-majelis ilmu. Banyak bergaul dengan orang-orang shalih. Dll.

Semoga selepas Ramadhan kalbu-kalbu kita menjadi kembali sehat. Jika kalbu-kalbu kita sehat, insya Allah menjalankan ketaatan kepada Allah SWT–seberat apapun–akan terasa nikmat.

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaahi ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib.

Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyyah Bogor)

===============================

📲 Yuk Beramal Jariyah : berbagi.link/amaljariyah
➡ Yuk Gabung Di Channel Telegram : https://t.me/pesantrendarunnahdhah

Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.