ILMU DAN KEMULIAAN

IMAM Ali k.w berkata, “Tak cantik/tampan orang sebab perhiasan. Cantik/tampan itu sebab ilmu dan adab/kesopanan.” 

Karena itu, kata Hasan al-Bashri, “Andai bukan karena peran ulama, manusia akan seperti hewan. Jadi, pelajarilah ilmu sebab belajar ilmu itu menumbuhkan rasa takut. Mencari ilmu itu ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah tasbih. Membahas ilmu adalah jihad. Mengajari orang yang belum tahu adalah sedekah. Menyerahkan ilmu kepada yang berhak adalah taqarrub kepada Allah. Ilmu adalah penghibur dalam kesendirian, teman dalam kesepian, petunjuk bagi kesempurnaan agama, kesabaran saat duka lara, sahabat saat tersesat dan rambu-rambu ke jalan surga.”

Karena itu pula, kata Imam al-Ghazali (Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn (I/7), “Sungguh, keistimewaan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah ilmu. Manusia dikatakan mulia karena ilmu. Manusia mulia bukan karena kekuatannya. Sebab, bukankah unta lebih kuat ketimbang manusia? Manuisa mulia bukan karena besar badannya. Sebab, bukankah gajah lebih besar ketimbang manusia? Manusia mulia bukan karena keberaniannya. Sebab, bukankah binatang buas (seperti singa, pen.) lebih berani ketimbang manusia? Manusia mulia bukan pula karena kemampuan makannya. Sebab, bukankah sapi jantan lebih besar perutnya ketimbang manusia?

Alhasil, marilah kita meraih kemuliaan dengan ilmu.

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaahi ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib.

Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyyah Bogor)

===============================

📲 Yuk Beramal Jariyah : berbagi.link/amaljariyah
➡ Yuk Gabung Di Channel Telegram : https://t.me/pesantrendarunnahdhah

Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.