Allah SWT berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Kami menurunkan dari al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi kaum Mukmin, sedangkan bagi orang yang zalim (al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian
(QS al-Isra’ [17]: 82).
Imam Ibnu al-Qayyim rahimahulLaah berkata:
القرآن شفاء لما في الصدور، يُذْهِب ما يلقيه الشيطان فيها من الوساوس والشهوات والإرادات الفاسدة
“Al-Quran adalah obat (penawar) segala penyakit yang ada di dalam dada (penyakit hati); yang bisa menghilangkan rasa was-was serta aneka syahwat dan ragam keinginan yang rusak, yang ditanamkan oleh setan di dalam hati.”
(Ibnu al-Qayyim, Ighaats al-Lahfaan, 1/181).
Al-Quran menjadi obat (penawar), khususnya bagi aneka penyakit hati, hanya saat sering dibaca, dipahami dan diamalkan dalam keseharian. Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah SWT untuk sesering mungkin membaca al-Quran, sekaligus untuk memahami dan mengamalkan seluruh isinya. Aamiin.
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib.
Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyyah Bogor)