SELALU BERPIHAK PADA KEBENARAN

APAKAH bedanya orang yang berakal (cerdas) dengan orang yang bodoh? Salah satu perbedaannya bisa dilihat dari sikapnya terhadap kebenaran. 

Menurut Ibnu Abdil Barr al-Maliki rahimahulLaah:

الأحمق يغضب من الحقّ، والعاقل يغضب من الباطل – (بهجة المجالس،584)

Orang bodoh sering marah dan membenci kebenaran. Sebaliknya, orang berakal (cerdas) selalu marah dan membenci kebatilan (Al-Qurthubi, Bahjah al-Majaalis, hlm. 584).

Tentu seorang Muslim yang berakal (cerdas) akan selalu mencari kebenaran (bukan pembenaran). Akan selalu berpegang teguh pada kebenaran. Juga akan selalu mendukung dan berpihak pada kebenaran. Tentu selama kebenaran itu diukur, ditakar dan ditimbang dengan al-Quran dan as-Sunnah. Bukan dengan hawa nafsu.

Dalam hal ini Imam Ibnu al-Qayyim rahimahulLaah berkata:

قال بعض السلف: عليك بطريق الحق، ولا تستوحش لقلة السالكين، وإياك وطريق الباطل ولا تغتر بكثرة الهاكين – (إبن القيم، مدارج السالكين، ٣٣/١)

Ulama Salaf berkata, “Engkau harus tetap ada di jalan kebenaran dan jangan berpaling sedikit pun hanya karena sedikitnya orang-orang yang menempuh jalan tersebut. Sebaliknya, engkau harus menjauhi jalan kebatilan dan jangan sekali-kali tertipu karena banyaknya orang yang menempuh jalan tersebut yang pasti akan mengalami kebinasaan.”  (Ibnu al-Qayyim, Madaarij as-Saalikiin, 1/33).

Semoga kita menjadi bagi dari orang berakal (cerdas). Caranya dengan selalu istiqamah dalam berpegang teguh pada kebenaran. Sekaligus selalu mendukung dan berpihak pada kebenaran.

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaahi ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib.

Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyyah Bogor)

===============================

📲 Yuk Beramal Jariyah : berbagi.link/amaljariyah
➡ Yuk Gabung Di Channel Telegram : https://t.me/pesantrendarunnahdhah

Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *